,
Jakarta
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat setelah mengusulkan untuk menjadikan
vasektomi
Sebagai salah satu ketentuan untuk mendapatkan bantuan sosial (bansos) bagi kelompok masyarakat kurang beruntung. Walaupun mengundang kritikan dari beberapa pihak, ide tersebut memulai kembali pembahasan signifikan tentang vasektomi, yaitu metode kontrasepsi pada laki-laki yang telah dibuktikan keefektivannya serta memberi banyak manfaat.
Dikutip dari
Planned Parenthood
dan
Urology Center of Iowa
, berikut sederet
manfaat
vasektomi bagi pria:
1. Prosesyang Cepat dengan Resikominimal
Vasektomi adalah tindakan medis sederhana yang biasanya berlangsung antara 7 sampai 30 menit. Tindakan tersebut dijalankan dengan menggunakan bius lokal dan tidak perlu tinggal di rumah sakit.
no-scalpel vasectomy
Tidak memerlukan operasi besar, cukup dengan lubrikan kecil saja, sehingga mengurangi kemungkinan pendarahan dan infeksi. Pasien dapat meninggalkan rumah sakit pada hari yang sama dan hanya butuh waktu istirahat selama dua hari.
2. Tidak Mempengaruhi Kemampuan Seksual
Satu ketakutan yang sering dialami orang adalah tentang pengaruh vasektomi terhadap kinerja seksual. Namun, sebenarnya prosedur ini tidak mengubah kadar testosteron, hasrat seksual, potensi untuk ereksi, ataupun mencapai orgasme. Pria masih dapat ejakulasi dan menjalani aktivitas seksual dengan normal. Banyak di antara mereka justru merasakan rasa lega dari segi mental karena tak perlu khawatir lagi soal metode kontrasepsi sewaktu bercinta.
3. 99 Persen Efektif serta Tanpa Khawatir tentang KB Sehari-hari atau Kejadian Tak Terduga
Dari segi keefektifan, vasektomi merupakan salah satu bentuk kontrasepsi yang sangat handal. Berdasarkan
American Urological Association
, setelah proses tersebut diumumkan sebagai sukses, probabilitas kehamilan hanya kira-kira 1 dari 2.000 insiden, sehingga membuat metode ini menjadi lebih dari 99 persen handal.
Setelah dinyatakan steril setelah prosedurnya melalui tes sperma, pria yang telah menjalani vasektomi tak perlu lagi memakai alat kontrasepsi lain semacam kondom atau mencatat siklus ovulasi mereka. Tak ada rutinitas harian seperti menelan obat pil KB, juga tidak butuh perlengkapan ekstra saat bercinta. Hal ini membuat vasektomi menjadi cara pengendalian kelahiran yang amat simpel dan efektif.
4. Harga Lebih Terjangkau dan Hemat dalam Jangka Panjang
Bila dibandingkan dengan prosedur tubektomi untuk perempuan ataupun pemasangan metode kontrasepsi jangka panjang lainnya, vasektomi memiliki harga yang lebih rendah. Pada berbagai tempat layanan kesehatan, harganya bisa berkisar antara Rp 10-15 juta saja, sangat hemat bila disbandingkan dengan operasi tubektomi yang dapat menelan biaya sampai Rp 80 juta. Hal ini menjadikannya sebagai satu-satunya pengeluaran dalam sepanjang hayat seseorang, mengingat bahwa hal-hal seperti kondom dan obat oral kontrasepsi memerlukan pembayaran secara rutin setiap bulan.
5. Lebih Amannya Dibandingkan Tindakan Sterilisasi Perempuan
Secara medis, vasektomi dianggap jauh lebih aman daripada tindakan kontrasepsi bedah pada wanita seperti tubektomi. Tindakan vasektomi tidak mengganggu organ penting lainnya dan tidak perlu menggunakan anestesi total. Kemungkinan terjadinya komplikasi sangat kecil, serta waktu penyembuhan menjadi lebih singkat. Oleh karena itu, seorang pria yang setuju untuk menjalani vasektomi dapat ikut berkontribusi dalam menekan potensi masalah kesehatan pasangan mereka.
Vasektomi pun memberikan manfaat bagi pasangan wanita. Bagi para istri dengan suami yang telah menjalani vasektomi, mereka tak perlu lagi memakai metode kontrasepsi hormonik yang kerap menyebabkan dampak negatif. Di samping itu, tindakan ini menghindari keperluan melakukan prosedur bedah di bagian tubuh wanita.
6. Penyelesaian Cepat dan Tanpa Rasa Sakit
Dikutip dari
Austin Center for Vasectomy
Proses pemulihan setelah vasektomi cukup cepat dan tidak terlalu sakit. Dengan beberapa tindakan pengobatan sederhana di rumah, seorang pria umumnya dapat mengembalikan aktivitas kerjanya dalam waktu 24-48 jam. Tentunya ini jauh lebih mudah daripada prosedur tubektomi yang melibatkan operasi, perawatan inap di rumah sakit, serta periode penyembuhan selama seminggu.
Walaupun ide dari Dedi Mulyadi menimbulkan kontroversi, diskusi mengenai vasektomi justru meningkatkan pemahaman tentang pentingnya partisipasi pria dalam program Keluarga Berencana. Mengingat sejumlah besar keuntungan baik secara medis, mental maupun finansial, vasektomi lebih dari sekedar tindakan medis; ini adalah suatu langkah bertanggung jawab dan tepat bagi kaum adam yang sudah yakin dengan keputusan mereka terhadap hal tersebut.
anak
lagi.
Sapto Yunus
dan
Antara
berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.