Diduga Pembunuhan? Kisah Lengkap Pekerja Proyek PT. Food Packaging Jaya yang Akhirnya Terungkap

Diduga Pembunuhan? Kisah Lengkap Pekerja Proyek PT. Food Packaging Jaya yang Akhirnya Terungkap



– Sebagaimana dilaporkan sebelumnya dalam artikel bertajuk “Kasus Diduga Kecelakaan Fatal di PT. Food Packaging Jaya, Menyebabkan meninggalnya Asep Tisna Irawan” pada tanggal 17 Mei 2025, jurnalis terus mengembangkan investigasi mereka tentang insiden kecelakaan kerja tersebut yang berujung pada kematian Asep Tisna Irawan (54) dari Dusun Dangdeur, Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.

Pada hari Selasa tanggal 20 Mei 2025, saat mengunjungi tempat tinggal keluarga yang berduka, janda si korban, Komala (52), serta putrinya, Lestari (25), memberikan konfirmasi bahwa Asep telah wafat karena kecelakaan ketika bekerja di area perindustrian Losarang.

Baru berusia kurang dari satu minggu bekerja di tempat itu. Pada tanggal 30 April 2025 petang hari, dia dirawat di Rumah Sakit Mitra Plumbon namun pada malam harinya kira-kira pukul delapan sudah meninggal,” jelas Komala dengan nada yang tersendat.

Komala menjelaskan bahwa suaminya Asep sempat dilarikan ke RS Mitra Plumbon, namun nyawanya tak tertolong.

Berdasarkan laporan dokter, faktor utama dari meninggalnya orang tersebut disebabkan oleh perdarahan pada otak serta retakan pada tulang rusuk yang diyakini erat kaitannya dengan insiden kecelakaan di tempat kerja. Demikian penjelasan Komalaa.

Sedihnya, walaupun kejadian tersebut sudah berlalu lebih dari dua minggu, belum ada pengumuman resmi dari perusahaan yang diberitahuakan kepada masyarakat umum. Bahkan, pejabat desa di area setempat seperti Pemerintahan Desa Muntur menyatakan tidak memperoleh informasi apa pun tentang insiden ini.

Muhidin (43), seorang kolega kerja korban yang juga berasal dari Dusun Dangdeur, menyatakan bahwa pada waktu kejadian dia sedang berada di area perindustrian. Muhidin menceritakan bahwa Asep saat itu memanggil-mencari pertolongan setelah ia mendapati Asep yang baru saja mulai bekerja di bagian atap tiba-tiba mengeluarkan teriakannya dari arah dasar gedung.

“Momen tersebut terjadi saat saya berada jauh dari lokasi pekerjaan almarhum, namun menurut informasinya dia tersandung dan jatuh dari ketinggian. Meskipun menggunakan perlindungan keselamatan, tetapi di sana sulit untuk mengikatkan peralatan apa pun pada permukaan atap yang licin. Peralatan memang disediakan, akan tetapi hanya sebatas seremonial,” penjelasan Muhidin.

Keluarga menyatakan telah mendapatkan bantuan dana senilai Rp50 juta, di mana jumlah ini mencakup Rp45 juta dari kantor perusahaan dan sisa Rp5 juta oleh foreman. Meskipun demikian, besaran itu tentunya tidak setara dengan hilangnya nyawa atau beban emosional dan finansial yang harus dipikul oleh keluarga korban.

Awalnya berniat memindahkan ke rumah sakit di Sumedang agar dekat dengan keluarga, namun ternyata Allah memiliki rencana yang berbeda.

Komala menjelaskan suaminya

Meninggal dunia tidak memiliki catatan medis atau riwayat penyakit, selalu dalam kondisi sehat. Oleh karena itu, insiden ini semata-mata merupakan kecelakaan kerja,” tambah Komala.

Kecelakaan tersebut mengungkap ketidaksempurnaan perlindungan pekerja di area industri Losarang.

Delapan buruh asal Desa Dangdeur, termasuk salah satu korban, diperkirakan bekerja dalam skema upah per hari tanpa perlindungan keselamatan kerja yang cukup. Kurangnya pemantauan bersama dengan ketidakhadiran pengawasan dari pihak pemerintahan maupun manajemen area setempat telah menciptakan potensi untuk bencana semacam ini terulang.

Sampai berita ini diterbitkan, belum ada pernytaan resmi dari PT. Food Packaging Jaya atau pun pihak manajemen kawasan industri Losarang.

Di sisi lain, keluarga para korban menginginkan adanya keadilan serta transparansi untuk dipastikan, sehingga peristiwa semacam ini tidak akan terjadi lagi di masa depan.

Redaksi berharap agar pihak-pihak yang terlibat, termasuk otoritas lokal dan penegak peraturan tenaga kerja, dapat dengan cepat menangani kasus tersebut secara menyeluruh dan meningkatkan mekanisme pemantauan keamanan pekerja dalam area industri. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *