Perhatian! Waspadai Risiko Mencat ulang Ponsel saat Transit di Bandara

Perhatian! Waspadai Risiko Mencat ulang Ponsel saat Transit di Bandara

 

,


Jakarta

– Keberatan energi telepon genggam saat di jalan dapat menyebabkan kebingungan bagi seseorang. Ini karena ponsel kerapkali digunakan sebagai wadah untuk menaruh banyak dokumen perjalanan, contohnya adalah e-tiket pesawat serta reservasi kamar hotel. Lokasi-lokasi publik semacam ini mengalami hal tersebut.
bandara
menyediakan fasilitas untuk mengecas
ponsel
Dengan menggunakan USB tetapi lebih baik waspada saat menggunakannya karena fitur tersebut mungkin belum tentu aman.

Otoritas Keamanan Tranportasi AS atau yang dikenal sebagai TSA telah mengingatkan untuk berhati-hati dengan
penumpang pesawat
Berwaspada saat menggunakan fasilitas publik itu karena alasan yang tidak terduga. “Ketika sedang di bandara, hindari mencolokkan telepon seluler Anda secara langsung ke port USB,” sebagaimana disampaikan peringatan oleh TSA pada postingan di halaman Facebook resminya, seperti dikutip dari New York Post, Rabu, 4 Juni 2025.

Berdasarkan TSA, port USB dapat digunakan oleh pihak tidak berwenang untuk tujuan tertentu.
peretas
Untuk menginstal malware. Peristiwa yang disebut “juice/port jacking” semakin sering terjadi. Para penyerang cyber selanjutnya bisa menyelinap mendapatkan kata sandi dan juga data yang tersimpan di ponsel korban.

Daripada mengisi daya perangkat menggunakan stasiun pengisian bahan bakar hub penerbangan, pejabat keamanan menyarankan untuk membawa
power bank
yang cocok dengan TSA atau
charger
dengan colokan.

Waspada Pakai Wi-Fi Gratis

TSA pun mengingatkan supaya para penumpang jangan menggunakan Wi-Fi publik yang tak berbayar, khususnya ketika sedang melaksanakan transaksi pembayaran atau menyertakan data pribadi yang rahasia.

Pakar keamanan digital dari Norton menyebutkan bahwa jaringan nirkabel tanpa enkripsi akan mentransmisikan informasi sebagai teks polos, membuatnya rawan terhadap serangan para peretas yang memiliki peralatan sesuai.

“Pihak lain dalam jaringan yang sama bisa memata-matai kegiatan online Anda, seperti data bank, kata sandi login, serta pesan privat,” demikian tertulis.

Pencuri Data Kartu Kredit

Kecurangan digital di bandara tak hanya seputar dua hal tersebut. Di bulan April, pramugarie asal Argentina bernama Barbara Bacilieri menyampaikan bahwa saat ini ada banyak perampok profesional yang dengan sengaja membeli tiket untuk dapat masuk ke area-bandara. Tujuan utama mereka bukanlah menaiki pesawat, melainkan mencuri informasi tentang kartu kredit para penumpang guna berbelanja di toko bebas Bea Cukai. Ada juga beberapa oknum bandara yang menggunakan alat pemindaian modern untuk merampas detail-data kartu kredit milik para penumpang ketika sedang transit atau lewat.

Pencurian data kartu kredit di bandara tersebut sering tidak terdeteksi. Pemegang kartu biasanya hanya mengetahuinya setelah beberapa hari, saat mengamati aktivitas transaksional mencurigakan yang umumnya terjadi di luar negeri.

Pilihan Editor:
Kenaikan Harga Tiket, Kemampuan Membeli Menurun: Angka Penumpang Penerbangan Merosot

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *