,
Jakarta
– Sebuah komik mengakibatkan sejumlah besar pelancong mencabut perjalanan mereka ke
Jepang
. Permintaan tiket untuk perjalanan ke negara tersebut dari Hong Kong berkurang hingga 50 persen setelah sang seniman manga melakukan hal itu.
komik
ramalan bencana alam, menurut
Independent
.
Komik berjudul
The Future I Saw
Karya seniman manga Ryo Tatsuki memuat prediksi tentang adanya gempa bumi yang bakal menggetarkan negeri ini di bulan Juli. Karya komiks tersebut, yang pertama kali dirilis pada tahun 1999, menampilkan versi kartun dari sang ilustrator beserta dengan mimpi-mimpi yang ia miliki.
Dalam edisi komik yang lebih lengkap, terbit 2021, Tatsuki “meramalkan” bahwa pada 5 Juli 2025, retakan dasar laut antara Jepang dan Filipina akan mengirimkan gelombang raksasa ke daratan. Ramalan yang tidak mendasar di komit itu diceritakan bahwa bahwa peristiwa seismik besar itu akan mengakibatkan gelombang tiga kali lebih tinggi daripada tsunami 2011.
Sebelumnya, Tatsuki sudah mengingatkan akan adanya bencana luar biasa di bulan Maret 2011—tanggal yang secara mengejutkan bersamaan dengan guncangan gempa bumi dan tsunami Tohoku yang mengerikan. Setelah ramalan tersebut, dia berhasil meraih banyak pendukung setia, terjual hingga 900.000 eksemplar.
The Future I Saw
, termasuk versi cetak dalam bahasa Mandarin, sebagaimana dikatakan oleh penerbit bukunya.
Didukung Paranormal
Prediksi Tatsuki mendapat dukungan dari paranormal asal Jepang dan Hong Kong. Mereka menyebarkan pesan peringatan mirip melalui platform media sosial. Seorang pengaruh dalam bidang feng shui bernama Qi Xian Yu, yang terkenal dengan julukan “Maha Guru Tujuh,” menyarankan kepada wisatawan supaya tidak berkunjung ke Jepang.
Gempa bumi dengan intensitas rendah seringkali tak aneh di Jepang berkat letaknya yang strategis di perpotongan sejumlah plat tektonik. Di awal tahun ini, tim peneliti khusus tentang gempabumi memperkirakan bahwa probabilitas terjadinya guncangan kuat (dengan magnitudo 8 atau bahkan lebih tinggi), menimpa Palung Nankai dalam tiga dasawarsa mendatang telah melonjak hingga melebihi angka 80%.
Meskipun demikian, para ahli seismeologi menyatakan bahwa sangat tidak mungkin untuk meramal kapan tepatnya gempa bumi tersebut akan terjadi. Sebagaimana dinyatakan oleh Bagian Penyelenggaraan Penghentian Bencana dari Sekretariat Kementerian Jepang pada platform X atau Twitter pekan lalu, prediksi gempabumi masih menjadi tantangan besar. Mereka menjelaskan, “Berdasarkan pengetahuan ilmiah yang ada saat ini, cukup sulit untuk melakukan prediksi gempa dengan spesifik tentang hari, jam, serta tempat kejadian; maka disarankan agar selalu waspada karena gempa bisa datang sewaktu-waktu dan tetap tingkatkan persiapan Anda.”
Pemesanan Liburan Menurun
Komik itu tidak hanya mempengaruhi wisatawan di Hong Kong, tapi juga Cina, Thailand, dan Vietnam. CN Yuen, direktur pelaksana WWPKG, sebuah agen perjalanan Hong Kong, mengatakan kepada media lokal bahwa pemesanan di Jepang turun setengahnya selama liburan Paskah. Penurunan berlanjut sampai saat ini karena para pelancong menunda perjalanan.
Mainichi Shimbun
Surat kabar Jepun menyatakan bahawa dalam bulan Apr lalu, syariket pengudara Hong Kong yang bernama Greater Bay Airlines telah mengeluarkan kenyataan bahawa mulai 12 Mei hingga 25 Oktober mendatang, mereka akan mengurangkan frekuensi servisnya ke Sendai daripada empat kali seminggu kepada hanya tiga kali seminggu serta merotaskan servis ke bandar Tokushima di rantau Barat Jepun dari sebelumnya tiga kali seminggi kepada dua kali sahaja.
Syariket ini memberikan alasan berkurungannya permintaan secara pesat akibat ramalan tentang satu malapetaka besar bakal mendarat di negara itu pada Julai nanti sebagai salah satu punca utamanya. Selain itu, dasar tarif oleh Presiden Amerika Syarikat Donald Trump turut menjadikan keadaan ekonomi lebih tidak stabil lagi; disebabkankan hal tersebutlah maka ia membuat mereka bertindak dengan cara mengurangkan bilangan penerbangan.
Mainichi Shimbun, seperti dilansir seminggu lalu, menyatakan bahwa Tatsuki yang telah berumur 70 tahun menginstruksikan wisatawan agar tak terlalu bergantung pada prediksinya.
manga
Dan hanya dengan menerapkan nasihat dari para pakar.
Walaupun ada beberapa pelancong yang takut mengunjungi Jepang, negeri tersebut telah menerima lebih dari 10 juta tamu mancanegara hingga Maret 2025. Terlebih lagi di bulan April, jumlah kunjungan turis asing naik tajam 28,5% dibanding periode setahun sebelumnya menjadi mencapai puncak 3,91 juta orang berdasarkan laporan resmi.
Kebudayaan Populer Jepang: Mulai dari Manga Sampai Sushi