SUMEDANG BAGUS –
Wakil Bupati Fajar Aldila berkunjung ke tempat wisata populer Puncak Rahayu di Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Sumedang Selatan pada hari Senin (19/5/2025). Di sana, dia mengekspresikan pujian besar atas manajemen pariwisata pertanian desanya, yang ditemukan sebagai ide segar dan berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi setempat sekaligus memperkuat ketersediaan bahan makanan.
Ketika tiba di tempat tujuan, Wakil Bupati pun segera mencoba kegiatan unggulan daerah tersebut: memetik buah anggur langsung dari tanamannya. “Perasaan itu sangat menakjubkan. Rasa anggurnya lebih fresh daripada jenis anggur yang umumnya kita beli. Ditambah dengan suasana alami dan pedesaannya, hal ini membuat perjalanan menjadi tak terlupakan,” ungkap Wakil Bupati Fajar.
Agrowisata Puncak Rahayu dibuat oleh Pemerintah Desa Mekar Rahayu dengan menggunakan 20% dari dana desa mereka, sehingga menciptakan model berhasil dalam manajemen keuangan yang didasarkan pada sumber daya setempat. “Kepala Desa Mekar Rahayu benar-benar kreatif. Dia mengubah area pertanian menjadi destinasi pariwisata pendidikan dan sekaligus meningkatkan ketahanan pangan daerah tersebut. Hal ini dapat memberi inspirasi kepada desa-desa lain di Sumedang,” ungkap Fajar.
Wabup Fajar turut meminta kepada publik agar berkunjung dan membantu kelangsungan agrowisata di desa tersebut. “Lokasi Puncak Rahayu merupakan pelopor pariwisata pemetikan buah pertama di Sumedang. Mari kita kunjungi tempat itu sendiri, nikmati udara gunung yang sejuk sembari merasakan sensasi memetik anggur,” undangnya dengan antusiasme.
Kepala Desa Mekar Rahayu, Asep Suherman, menuturkan bahwa area pariwisata ini tak sekadar mempersembahkan ladang anggur, melainkan juga tengah merintis pengembangan perkebunan jeruk serta durian. Ide konseptual agrowisata tersebut dibuat dengan tujuan untuk menciptakan keseruan, pendidikan, sambil secara langsung mendatangkan faedah ekonomi kepada masyarakat setempat. “Tempat kami terbuka tiap harinya mulai pukul 08:00 pagi sampai 18:00 sore. Para tamu dapat melakukan panen buah sendiri dan membawa pulang hasil kerja mereka,” jelas Asep. ***