,
Jakarta
–
Candi Borobudur
Terletak di Magelang, Jawa Tengah, menjadikan tempat wisata Borobudur salah satu tujuan populer bagi para pelancong di tanah air. Menurut data dari Taman Wisata Borobudur pada tahun 2024, monumen tersebut telah disambangi oleh 1,3 juta pengunjung. Sementara untuk tahun 2025 mendatang, dengan statusnya sebagai salah satu dari kelima destinasi prioritas utama Indonesia, diperkirakan akan ada peningkatan jumlah kunjungan hingga mencapai angka 1,7 juta orang.
Candi ini didirikan di masa dinasti Syailendra kerajaan, sekitar abad ke-8 Masehi.
Mataram Kuno
, menjadi monumen peninggalan Buddha yang terbesar di dunia. Selain bangunannya yang megah, candi ini menyimpan banyak cerita dan kebijakan masa lalu dalam relief-reliefnya
Pada tahun 1991, tempat suci tersebut diresmikan menjadi Situs World Heritage.
Warisan Dunia
oleh UNESCO.
Sebagai warisan budaya serta lokasi suci untuk umat Buddha, para tamu yang mengunjungi Candi Borobudur diharuskan menaati peraturan tertentu. Di bawah ini adalah sejumlah ketentuan khusus bagi mereka yang ingin mendaki ke dalam struktur candi tersebut.
1. Di larang untuk menyentuh relief ataupun arca
Menurut situs web resmi Kementerian Pendidikan dan Budaya, Candi Borobudur mempunyai
1.460 panel relief narasi yang tertata dalam 11 barisan melingkari struktur candi serta memiliki 1.212 panel relief hias tambahan. Sehingga, jumlah keseluruhan dari panel relief itu adalah 2.672 unit. Bila sering disentuh, relief ini berpotensi menderita kerusakan.
Di tempat suci ini terdapat pula 504 buah patung, mencakup figur-figur Buddha serta simbol-simbol singa, yang tersebar di sejumlah lubang dan di dalam struktur stupanya. Hal ini menandakan, para wisatawan tidak boleh melaksanakan ritual Kunto Bimo, sebuah keyakinan populer yang mengklaim bahwasanya seseorang yang menyentuh area khusus dari salah satu patung Buddha di dalam stup tersebut pasti menerima doanya.
2. Dilarang swafoto
Pengunjung tidak boleh memotret diri sendiri dengan swafoto atau selfie/wefie menggunakan tongsis ataupun tripod di area cagar budaya tersebut.
3. Pakai sandal upanat
Para pengunjung yang merangakai menara purbakala itu wajib memakai sepatu tumbuk spesial bernama upanat. Upanat ini dibentuk melalui proses anyaman dedaunan pandan dan didasari oleh bahan foam. Model sepatu ini dipersembahkan berdasarkan motif Karmawibhangga pada bangunan suci tersebut.
didesain agar mengurangi keausan anak tangga di Candi Borobudur.
4. Didampingi pemandu wisata
Para tamu yang berkeinginan mendaki hingga ke bagian bangunan candi harus di damping oleh petugas panduan yang telah disiapkan manajemen setempat. Kebijakan tersebut dirancang untuk memastikan para pengunjung bisa menambah wawasan mengenai hal tersebut.
Borobudur
Dan melestarikannya. Pemandu akan membimbing wisatawan lewat rute yang sudah diatur.
5. Aturan lain
- Tidak diperbolehkan membawa tas punggung atau bagasi dengan kapasitas melebihi 3 liter.
- Dilarang makan dan minum
- Dilarang membawa hewan peliharaan
- Dilarang merokok
- Dilarang membuang sampah
- Dilarang menerbangkan drone
- Dilarang memanjat
Peraturan ini tak hanya diberlakukan saat mendaki Candi Borobudur, tapi juga di Candi Mendut serta Candi Pawon.
Pilihan Editor:
Mengapa Arca Singasari dan Candi Borobudur Dapat Terdapat di Thailand?