Menjelajahi Kemewahan Istana Kota Jaipur di Sabha Niwas

Menjelajahi Kemewahan Istana Kota Jaipur di Sabha Niwas

 

,


Jakarta



Sabha Niwas

Balai pertemuan mewah di Istana Kota Jaipur, India, telah resmi dibuka kembali bagi publik setelah masa penggunaannya terbatas pada acara-acara seremonial kerajaan. Melalui proses-restorasi menyeluruh sejak Juli 2024, tempat ini kini bertransformasi menjadi sebuah galeri museum yang menampilkan warisan kerajaan.

Jaipur

, aspek politik, historis, serta budayanya.

Sabha Niwas, yang terkenal dengan nama lain yaitu Diwan Khana atau Aula Untuk Mendengarkan Pengaduan Rakyat, telah diselesaikan pembuatannya pada dekade terakhir abad ke-18 di masa pemerintahan Maharaja Sawai Madho Singh I. Kemudian, pada awal tahun 1930-an, tempat ini mengalami renovasi besar-besaran berkat usaha Maharaja Sawai Man Singh II. Informasinya seperti dikutip dari sumber tersebut.
Travel and Leisure Asia
Selama ribuan tahun, lokasi ini bertindak sebagai pusat perjumpaan kerajaan di Istana Kota Jaipur, di mana pemimpin negeri menyambut duta besar, melaksanakan rapat istana, serta merayakan titik balik masa pemerintahan dinasti.

Restorasi besar-besaran

Setelah melalui proses perbaikan skala besar selama kurang lebih satu tahun, Sabha Niwas akhirnya dipulihkan menjadi seperti sedia kala di bawah pengawasan Museum Maharaja Sawai Man Singh II. Fitur-fitur unik dari kemewahan aslinya hidup kembali, antara lain lengkungan bukaan serta tiang marmer yang dibuat secara manual. Penekanan pada tahap pemugaran ini juga mencakup penonjolan lukisan bunga zaman pertengahan delapan belas yang dilapisi emas bersuhu rendah, serta mengerahkan upaya untuk menyegarkan lagi pilihan warna merah, biru, dan hijau yang sudah pudar seiring waktu.

Pameran dan artefak kerajaan

Sabha Niwas sekarang terbuka setiap harinya dari jam 9:30 pagi sampai dengan jam 6:30 petang.
Conde Nast
Traveller
Pengunjung bisa menyaksikan pameran benda suci dan barang antik langka yang biasanya tidak banyak diketahui orang. Salah satu diantaranya adalah atap istana raja yang mencolok, digunakan terakhir kali saat kekuasaan Maharani Sawai Man Singh II. Tak jauh dari situ, terdapat juga sebuah lentera gantung berbobot 600 kilogram dengan batu Kristal Bohemia. Setiap bagian dari lentera tersebut harus dicuci bersih dan dipasang kembali secara perlahan-lahan.

Lainnya ada haathi howdah, yaitu gerobak besar untuk menaiki gajah, berukuran seperti manusia yang sempat digunakan oleh Ratu Elizabeth II dan Duke of Edinburgh saat berkunjung ke Jaipur pada tahun 1961.

Pada setiap dinding terdapat lukisan besar dari seniman istana abad ke-18 bernama Sahibram, hasil kerja menggunakan cat minyak pada kanvas serta dipajang dalam bentuk panel. Lukisan tersebut menampilkan sejarah keluarga berkuasa di Jaipur dan Amer secara visual melalui garis keturunannya. Karyanya memperlihatkan watak masyarakat lokal yang dilengkapi dengan atribut resmi negara sambil bertopeng atau bersandar di latar belakang tempat mereka berasal.

Di samping itu terdapat pula dua buah singgasana yang dirancang dalam gaya Eropa pada masa akhir tahun 1800-an ketika Jaipur sedikit demi sedikit membina aliansinya dengan British Raj. Menunjukkan pergantian selera seni di kalangan pemimpin Kachhwaha, kedua bangku tersebut sangat dipengaruhi oleh arsitektur istana bergaya Eropa zaman pertengahan abad ke-19: memiliki kaki-kakinya yang bertukik, penutupnya dilapisi bordir, serta dekorasi lapisan emas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *