Istana Apostolik: Tempat Tinggal Resmi Paus di Vatikan Sejak abad Ke-17

Istana Apostolik: Tempat Tinggal Resmi Paus di Vatikan Sejak abad Ke-17


,


Jakarta

– Secara ideal, seorang Paus harus mendudukiตำแصند
صند
Istana Apostolik
yang berfungsi sebagai tempat tinggal resmi bagi pimpinan tertinggi Gereja Katolik. Lokasinya terletak di bagian utara- Timur Basilika Santo Petrus, dengan pemandangan mengarah ke Piazza San Pietro, Kota Vaticana.
Vatikan
Namun, ternyata tidak seluruh Paus mendiami istana tersebut. Paus Fransiskus lebih memilih untuk tetap menginap di apartemen kepausan yang terletak dalam kompleks istana itu sendiri.

Setelah meninggalnya Paus Fransiskus, apartemen kepausan di Istana Apostolik ditutup rapat—demi melindungi surat-surat pribadinya dan ini menjadi salah satu prosesi yang menyatakan bahwa tahta kepausan sedang tidak terisi. Kunci apartemen itu baru dibuka lagi sesudahnya.
Paus Leo XIV
dipilih menjadi Paus terbaru untuk Gereja Katolik.


Penghunian Paus Sejak Dahulu Hingga Kini

Merangkum dari laman
Britannica
Awalnya, kediaman Paus terletak di Istana Lateran, Roma, dari abad ke-4 sampai awal abad ke-14. Kemudian, tempat tinggal resmi para paus pindahkan ke Istana Kepausan Avignon, Prancis, dikarenakan gedung lama mereka hangus dalam suatu peristiwa kebakaran besar serta adanya perselisihan politik yang menyebabkan ketidakestabilan di kota Roma.

Sejak kurang lebih 70 tahun, tempat tinggal paus secara resmi kembali berada di Roma pada tahun 1377. Karena Istana Lateran telah rusak dan tak lagi bisa ditempati, beberapa Paus setelah itu berturut-turut memilih untuk mengonstruksi serta menetap sementara di area seputaran Basilika Santo Petrus, dalam wilayah Vatikan.

Diabad ke-13, Paus Nicholas III mengawali konstruksi awal dari kompleks kepausan tersebut. Periode renovasi yang signifikan berlangsung selama kepemimpinan Paus Nicholas V, Paus Sixtus IV, serta Paus Julius II. Berbagai seniman ternama juga ikut ambil bagian dalam proyek ini, termasuk Bramante, Raphael, dan Michelangelo.


Lembaran Sejarah Istana Apostolik

Menurut
Vatican.com
Pembangunan Istana Apostolik dimulai pada tanggal 30 April 1589 berdasarkan perintah Paus Sixtus V. Arsitek bernama Domenico Fontana, seorang pria kelahiran Swiss yang juga terlibat dalam mendesain menara jam di Basilika Santo Petrus, dipilih untuk mengurus proyek membangun struktur di bagian timur halaman San Damaso, tempat nantinya akan berkembang menjadi pusat Istana Apostolik masa kini. Proses konstruksinya dilanjutkan hingga terselesaikan oleh tiga paus selanjutnya yaitu Paus Urban VII, Paus Innocenzo XI, serta Paus Clemente VIII.

Memasuki abad ke-17, kompleks Istana Apostolik sudah mencapai tahapan yang cukup lengkap dan representatif. Sejak zaman Paus Urban VIII hingga saat ini, tempat tinggal resmi bagi Paus terletak di Istana Apostolik. Dahulu, seseorang yang memegang tanggung jawab atas operasi Istana Apostolik adalah Prefek Istana. Ketika negara gerejawi menghadapi masalah finansial, posisi Prefek itu kemudian diganti dengan sebuah komite yang didirikan oleh Paus Leo XIII guna menangani pengelolaan istana tersebut.

Pusat Pemerintahan

Istana Apostolik tidak hanya merupakan rumah bagi Paus, tetapi juga pusat kehidupan Administrasi Vatikan. Dengan lebih dari seribu ruangannya, istana ini menyimpan beragam kantor yang bertindak sebagai bagian administratif dan pemerintahan, mengatur bidang-bidang seperti politik, ekonomi, serta urusan sosial.

Di samping itu, istana yang mencakup area keseluruhan sebesar 162.000 meter persegi menampakkan beberapa struktur populer dalam kawasannya, termasuk Kapel Sistina (di mana konklaf biasanya dilangsungkan), Ruang Raphael, Galeri Peta, serta Apartemen Borgia. Perpustakaan Vatikan, Observatorium Vatikan, dan bahkan ternak juga menjadi penghuni dari tanah seluas dua kali lebih besar dibanding Istana Buckingham di London ini.


Paus Fransiskus Tak Menetap di Istana Apostolik

Ketika Jorge Mario Bergoglio dilantik sebagai Paus ke-266 pada tahun 2013, dia memilih untuk tidak menempati Istana Apostolik. Sebagai gantinya, sang pemimpin yang berganti namanya tersebut lebih memilih tempat tinggal lainnya.
Paus Fransiskus
Itu memutuskan untuk tetap berada di kamar 201 di Casa Santa Maria (Domus Sanctae Marthae) dan menggunakannya sebagai tempat bermalamnya selama masa konklav—selagi terjadi proses konklav, dia menggunakan kamar bernomor 207.

Menurut Paus Fransiskus ketika diwawancara oleh
Vatican News
Ia menyatakan bahwa Istana Apostolik mirip dengan sebuah corong yang terbalik. Di sisi dalamnya lapang, tetapi gerbang masuknya sangat sempit.

“Orang dapat memasuki tempat itu secara bergantian, dan saya tak mampu bertahan tanpa adanya orang di sekitar saya. Kehadiran mereka sangat penting bagi saya,” katanya, demikian dilansir dari situs berita tersebut.
Town&Country
.

Casa Santa Marta didirikan pada tahun 1996. Lokasinya dekat dengan Basilika Santo Petrus. Gedung bertingkat lima ini menghadirkan 106 kamar.
suite
dan 22 kamar tunggal. Kamar 201 berada di lantai dua, kamar yang turut menjadi tempat Paus Fransiskus menghabisi sisa waktu dan mengembuskan napas terakhirnya pada 21 April lalu.


Apa Paus Leo XIV Akan Tetap Di Sana?

Pintu Istana Apostolik sungguh dibuka lebar-lebar bagi Paus ke-267 dari Chicago, Amerika Serikat itu. Meski begitu, Paus Leo XIV sepertinya memiliki pemahaman mirip dengan Paus Fransiskus mengenai gaya hidup yang sederhana. Dalam suatu wawancara paling baru dengan
Vatican News
Ia percaya bahwa seorang uskup tidak seperti prajurit kecil yang menguasai tanahnya sendiri. Baginya, dipilih menjadi Paus adalah kesempatan untuk menerima kerendahan hati, bersatu dengan jemaat, serta ikut merasakan derita mereka.

Perspektifnya memungkinkannya untuk meniru pendekatan pendahulu-paus sebelumnya yang lebih suka bertempat di penginapan Vatikan.


Mengunjungi Istana Apostolik

Istana Apostolik atau Istana Vatikan tak seluruhnya dibuka bagi publik. Tetapi ada area tertentu yang boleh dikunjungi para turis. Para pengunjung memiliki kesempatan untuk menyaksikan sendiri lukisan fresco buatan Michelangelo yang terletak di Kapel Sistina, serta mengamati koleksi seni, patung, dan benda-benda bersejarah agama lainnya yang tersimpan dalam Stanza di Raffaello (Ruang-Ruang Rafael).

Terkait dengan ketertarikan yang besar dari para wisatawan, tur Istana Apostolik harus disewa sebelumnya melalui platform daring. Bila ingin memperoleh detail tambahan mengenai kunjungan tersebut, silakan klik di sini.


MUHAMMAD RIFAN PRIANTO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *