GMNI Flores Timur: Program Pemda Cuma Hamburan Uang, Tak Atasi Kebutuhan Pokok Warga

GMNI Flores Timur: Program Pemda Cuma Hamburan Uang, Tak Atasi Kebutuhan Pokok Warga


PR NTT –

Ketua Dewan Pimpinan Cabang GMNI Flores Timur, Bung Krisantus Kenato mengkritik manajemen dana yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Flores Timur karena dinilainya tidak sesuai. Sebagai contoh, alokasi sebesar 500 juta rupiah untuk acara lomba lari marathon di Pulau Solor serta 50 juta rupiah untuk konser musik pada malam sabtu disebutkan sebagai penyaluran dana yang tak memenuhi keperluan warga setempat secara langsung.

“Kabupaten Flores Timur perlu lebih cermat dalam membagi dana lokal mereka, bukannya hanya menikmati diri sendiri atau merusak uang. Dengan jumlah mencapai Rp500 juta untuk perlombaan lari marathon selama satu hari, sumbangan ini dapat dialihkan kepada hal-hal lain yang sangat dibutuhkan oleh penduduk Flores Timur,” ungkap Ketua GMNI Flores Timur lewat siaran pers pada Rabu, 14 Mei 2025.

Berdasarkan pendapat Bung Krisantus Kenato, acara Solor Fun Run hanya bakal dirasakan manfaatnya oleh segelintir orang saja, padahal biaya yang dikeluarkan cukup besar. Ia juga menambahkan bahwa tidak ada pertimbangan tentang dampak aktivitas tersebut terhadap potensi wisata di Solor serta penguatan ekonominya dengan jelas.

Di samping itu, Bung Krisantus turut menegur videotron karena dinilai tidak banyak membantu keperluan pokok warga setempat. Seperti dikatakan oleh Wakil Bupati Flores Timur, Ignas Boli Uran melalui klip video yang tersebar di kelompok Facebook bernama Suara Flotim. Ia menyebut bahwa videotron lebih difungsikan sebagai media promosi iklan.

Ini sungguh Ironis, sebab keperluan esensial warga di Kabupaten Flores Timur seperti pembangunan jalan raya, sarana umum, serta layanan khalayak belum mencapai standar minimum, tetapi Pemerintah Daerah cenderung menyalakan dana besar pada peralatan Videotron dengan pengaruh terbatas kepada penduduk setempat.

GMNI Flores Timur turut meminta agar ada keterbukaan mengenai manajemen dana untuk Festival Bale Nagi (FBN). Masyarakat memiliki hak untuk mengetahui cara pemakaian anggaran serta besaran jumlah uang yang masuk dan keluar.

“Keterbukaan ini sangat diperlukan agar anggaran dapat dimanfaatkan demi keuntungan publik, apalagi semboyan Bupati dan Wakil Bupati adalah ‘Setan Transparansi’. Namun, bagaimana bisa sudah sebulan belum adanya penilaian spesifik mengenai pelaporan tanggung jawab FBN,” sindir Bung Krisantus Kenato.

Maka dari itu, GMNI Flores Timur mengundang warga setempat untuk berkolaborasi dalam pemantauan manajemen dana Pemerintah Daerah Flores Timur guna mencapai tingkat keransamaaan serta pertanggungan jawab yang lebih baik. “Ayo kita ikuti dengan cermat penyusunan anggaran Pemda Flores Timur supaya menjadi semakin efektif dan memberi dampak positif kepada publik. Kami perlu menjamin bahwa alokasi keuangan lokal difokuskan pada kesejahteraan rakyat, tidak cuma sebatas kebutuhan segelintir pihak,” ungkap Bung Krisantus Kenato. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *