PONOROGO NEWS
– Konstruksi Monumen Reog dan Museum Peradaban (MMRP) tetap dalam proses. Hingga saat ini, kemajuan pada fase pertama telah menyentuh angka 97%.
Proyeksi MRMP yang terletak di Desa/Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, adalah untuk menjadikannya sebagai simbol pariwisata dan kebudayaan baru di wilayah Ponorogo.
Tidak tanpa alasan, pembangunan MRMP bertujuan untuk mendukung pariwisata di Ponorogo selain Telaga Ngebel.
Monumen berukuran setinggi 126 meter tersebut juga disebut-sebut melebihi keketinggan Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali yang memiliki ketinggian sebesar 121 meter.
Apa saja Fakta MRMP?
1. Digadang-gadang Akan Menjadi Ikon Wisata
Dengan kehadiran MRMP, disebutkan bahwa hal tersebut bakal menjadikannya sebagai simbol pariwisata di Ponorogo. Walaupun destinasi utama di sana sekarang ini ialah Telaga Ngebel, tetapi dengan adanya MRMP akan menghadirkan pengalaman perjalanan wisata yang unik dan berbeda.
Tidak mengherankan bahwa penempatan MRMP juga akan menarik wisatawan karena posisi geografisnya yang strategis, yaitu dekat dengan batas wilayah Kabupaten Magetan.
Juga akan terintegrasi dengan wisata lainnya di Sarangan, Magetan dan Karanganyar, Jawa Tengah.
2. Kemegahan Monumen Melebihi Garuda Wisnu Kencana
Tinggi yang diproyeksikan untuk Monumen Reog diperkirakan sekitar 126 meter. Ini pasti akan melebihi Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali yang berdiri tegak dengan tinggi 121 meter.
Berkat desainnya yang mengagumkan, MRMP ditargetkan untuk menarik wisatawan datang ke Ponorogo.
Dengan ketinggian tersebut, Monumen Reog bisa dilihat dari kejauhan, hal ini karena letaknya di atas gunung.
3. Merogok Uang Triliunan Rupiah
Proyek tersebut diperkirakan membutuhkan anggaran mencapai 85 miliar Rupiah. Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga menyumbangkan bantuan dalam bentuk konstruksi monumen senilai 30 miliar Rupiah.
Kekurangan anggaran selebihnya akan diupayakan menggunakan kekuatan daerah maupun dengan kemungkinan melibatkan investor/swasta.
4. Akan Dipenuhi Koleksi Bersejarah
Di Museum Peradaban kelak akan dipenuhi dengan beragam kumpulan benda bersejarah, termasuk artefak yang mencatat perjalanannya Kabupaten Ponorogo dari waktu ke waktu.
Artifak yang akan dipamerkan mencakup periode pra-sejarah, masa pengaruh Hindu-Buddha, zaman berpengaruhnya Islam, sampai ke era prekemerdekaan dan Reformasi. Selain itu, juga terdapat karya sastra oleh Ronggowarsito.
Bukan hanya itu saja, hasil kerja Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, diperbincangkan pula untuk dimasukkan ke dalam Museum Peradaban.
tentu saja selain berfungsi sebagai destinasi pariwisata, keberadaan mrmp ini juga akan meningkatkan wawasan para turis. ***